Minggu, 08 Maret 2015

KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA BERSALIN

KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DALAM MASA BERSALIN
A.    Pengertian persalinan
Persalinan adalah  proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir. (Bobak, 2005)
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses di mana janin dan ketuban didiring keluar melalui jalan lahir
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Saifuddin, 2002)
Persalinan adalah  proses di mana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan serviks (membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Persalinan terjadi spontan (JNPK-KR, 2008).
Macam-macam persalinan:
1.      Persalinan spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan sendiri, melalui jalan lahir ibu tersebut.
2.      Persalinan buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi forceps, atau dilakukan operasi Sectio Caesaria
3.      Persalinan anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.

B.     Sebab-sebab mulainya terjadinya persalinan
Sebab-sebab mulainya persalinan dan kenapa persalinan terjadi lebih kurang 40 minggu tidak diketahui dengan pasti.
Beberapa teori dikemukakan untuk menjelaskan fenomena ini:
1.      Diduga persalinan mulai apabila uterus telah teregang sampai pada derajat tertentu. Dengan demikian dapat diterangkan terjadinya persalinan yang awal pada kehamilan kembar dan hydramnion.
2.      Tekanan bagian terendah janin pada cervix dan segmen bawah rahim, demikian pula pada plexus nervosus di sekitar cervix dan vagina, merangsang permulaan persalinan.
3.      Siklus menstruasi berulang setiap 4 minggu, dan persalinan biasanya mulai pada akhir minggu ke-40 atau 10 siklus menstruasi.
4.      Begitu kehamilan mencapai cukup bulan, setiap factor emosional dan fisik dapat memulai persalinan. Stimuli yang demikian antara lain adalah jatuh, kejadian-kejadian dalam perut misalnya diarrhea, enema dan minyak kastor, atau shock mental.
5.      Beberapa orang percaya bahwa ada hormone khusus yang dihasilkan oleh plasenta apabila kehamilan sudah cukup bulan yang bertanggung jawab atas mulainya persalinan.
6.      Bertambah tuanya plasenta yang mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesterone dalam darah diduga menyebabkan dimulainya persalinan. Ini serupa dengan siklus menstruasi. Dengan matinya corpus luteum maka kadar estrogen dan progesterone dalam darah turun dan beberapa kemudian terjadi menstruasi.

Beberapa  teori yang memungkinkan terjadinya persalinan.
1.      Teori keterangan
Otot rahim mempunyai kemampuan untuk merenggang  dalam batas tertentu setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi  sehinggapersalinan dapat dimulai. Keadaan eterus yang terus membesar da menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot eterus.
2.      Teori penurunan progesterone
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu, dimana ternadu penimbunan  jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan 2 buntu.
3.      Teori oksitosin internal
Dikeluarkan oleh kelenjar hipotise parst perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat menyebabkan terjadinya Braxton hiks.
4.      Teori prostaglandin
Sejak umtur kehamilan 15 minggu yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga terjadi persalinan.
5.      Teori Hipotalamus-ptuitari dan Gladula Suprarenalis
Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anensepalus, sering terjadi keterlambatan persalinan karena  tidak terbentuk hipotalasmus.
6.      Teori berkurangnya nutrisi
Demikian oleh hipokrates untuk pertamakalinya. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan.

C.     Tahapan-tahapan persalinan
1.      Kala I Persalinan
Dari saat mulainya persalinan  sungguhan sampai pembukaan lengkap. Pada primigravida lamanya 6 sampai 18 jam dan pada multipara 2 sampai 10 jam. Kala satu terdiri dari dua fase yaitu fase laten dan aktif
a.       Fase laten. Fase ini dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap. Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm. Fase ini berlangsung hamper atau hingga 8 jam.
b.      Fase aktif. Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat/memadai jika terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan belangsung selama 40 detik atau lebih). Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara). Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
Fase aktif terbagi lagi menjadi:
1)      Fase accelerasi (fase percepatan), dari pembukaan 3 cm sampai 4 cm yang capai dalam 2 jam.
2)      Fase dilatasi maksimal, dari pembukaan 4 cm sampai 9 cm yang dicapai dalam 2 jam.
3)      Fase deselerasi (kurangnya kecepatan), dari pembukaan 9 cm sampai 10 cm selama 2 jam

2.      Kala II Persalinan
a.       Kala II dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. Pada primigravida lamanya 30 menit sampai 3 jam, dan pada multipara 5 sampai 30 menit. Median  lamanya persalinan kala dua pada multipara sedikit kurang 20 menit dan pada primigravida sedikit kurang dari 50 menit.
b.      Kontraksi kuat dengan interval 2 sampai 3 menit, dengan durasi 50-90 detik.
c.       Bayi baru lahir keluar dari jalan lahir dengan bantuan gerakan-gerakan atau mekanisme utama persalinan berikut ini.
1)      Turun
2)      Fleksi
3)      Rotasi internal
4)      Ekstensi
5)      Rotasi eksternal (restitusi)
6)      Pengeluaran

d.      “Crowning” terjadi saat kepala bayi atau bagian terendah bayi tampak pada lubang vagina.
e.       Episiotomy (insisi bedah pada perineum) bisa dilakukan untuk mempermudah kelahiran dan menghindari laserasi pada perineum.
3.      Kala III Persalinan
a.       Kala ini dimulai dari lahirnya bayi sampai keluarnya plasenta, lamnya 5 sampai 30 menit. Kala tiga terjadi dalam dua fase; (1) pelepasan plasenta dari dinding uterus ke dalam segmen bawah rahim dan/atau vagina dan (2) pengeluaran plasenta yang sesungguhnya dari jalan lahir.
b.      Tanda-tanda lepasnya plasenta meliputi uterus menjadi globular, fundus naik ke abdomen, tali pusat memanjang, dan peningkatan perdarahan (mengalir pelan dan mengalir deras).
c.       Kontraksi uterus mengontrol perdarahan uterus dan membantu pelepasan dan pengeluaran plasenta.
d.      Pada umumnya, obat-obatan oksitosik diberikan untuk membantu kontraksi untuk membantu kontraksi uterus.
4.      Kala IV Persalinan
a.       Kala ini dimulai dari keluarnya plasenta sampai 2 jam postpartum. Kala IV ialah kala yang membutukan perhatian yang sangat ketat selama 2 jam postpartum.
b.      Ibu dan bayi pulih dari proses fisik lahiran
c.       Organ-organ ibu mengalami penyesuaian awal kembali ke keadaan sebelum hamil
d.      System tubuh bayi baru lahir mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan ekstrauterin dan menjadi stabil
e.       Uterus berkontraksi di garis tengah abdomen dengan pertengahan fundus di antara umbilicus dan simfisis pubis.

D.    Tanda-tanda Persalinan
Fenomena yang mendahului permulaan persalinan
1.      Lightening terjadi 2 atau 3 minggu sebelumnya dan merupakan sensasi subjektif yang dirasakan oleh ibu ketika janin mulai menempati segmen bawah rahim.
2.      Engagement terjadi 2 sampai 3 minggu sebelum kehamilan cukup bulan pada gravida.
3.      Kontraksi Braxton Hicks adalah kontraksi yang tidak teratur dan intermitten yang telah terjadi sepanjang kehamilan, menyebabkan ketidaknyamanan, menghasilkan nyeri tarik pada abdomen dan lipatan paha.
4.      Perubahan serviks meliputi pelunakan, “pematangan” dan pendataran serviks yang akan menyebabkan keluarnya lender yang bercampur darah.
5.      Nyeri pinggang yang terus menerus.
6.      Rupture membrane amnion bisa terjadi sebelum awitan persalinan. Jika wanita tersebut mencurigai bahwa membrane tersebut telah pecah, ia harus menghubungi petugas kesehatan dan segera pergi ke kamar bersalin sehingga ia dapat diperiksa terhadap kemungkinan adanya prolaps tali pusat-kondisi yang mengancam nyawa janin.
7.      Peningkatan energi dan  peningkatan ketegangan dan keletihan bisa terjadi segera sebelum persalinan.
8.      Penurunan berat badan sekitar 0,45-1,35 Kg bisa terjadi dalam 2 sampai 3 hari sebelum awitan persalinan.

Persalinan palsu dan persalinan sungguhan
Tanda-tanda persalinan sungguhan
1.      Kontraksi uterus terjadi dengan interval yang teratur. Mula-mula timbul setiap 20 atau 30 menit, makin lama makin sering. Dengan semakin lanjutnya persalinan maka kontraksi menjadi tambah kuat dan tambah lama.
2.      Kontraksi uterus dirasakan nyeri
3.      Dapat diraba uterus yang mengeras
4.      Nyeri dirasakan baik di belakang maupun di depan abdomen
5.      Persalinan sungguhan secara efektif menyebabkan pembukaan serviks
6.      Bagian terendah janin turun
7.      Pada waktu tidak ada his kepala terfixasi
8.      Seringkali mengakibatkan penonjolan ketuban

Persalinan Sungguhan
Persalinan Palsu
His dengan interval teratur
Makin lama intervalnya makin pendek
Lama dan kekuatannya bertambah
Rasa nyeri mulai di belakang dan menjalar ke depan.
Tidak teratur
Tidak berubah
Tidak berubah
Rasa nyeri terutama di depan
Jalan-jalan menaikkan intensitasnya
Tidak berubah
Ada hubungan dengan derajat pengerasan uterus dengan intensitas rasa nyeri
Tidak ada hubungan
Seringkali ada lender darah
Tidak ada
Cervix mendatar dan membuka
Tidak ada perubahan cervix
Bagian terendah janin turun
Tidak turun
Pada waktu tidak ada his kepala terfixasi
Kepala tetap bebas
Sedative tidak menghentikan persalinan sungguhan
Sedative yang efisien menghilangkan his palsu.
 Sumber: Oxorn, (2010).

E.     Tujuan asuhan persalinan
Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman, dengan memperhatikan aspek saying ibu dan saying bayi.
Tujuan asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat optimal.
Terdapat lima aspek dasar yang  penting dan saling terkait dalam  asuhan persalinan yang bersih dan aman. Aspek-aspek tersebut melekat pada setiap persalinan, baik normal maupun patologis. Aspek tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Membuat keputusan klinik
2.      Asuhan saying ibu dan saying bayi
3.      Pencegahan infeksi
4.      Pencatatan (rekam medic) asuhan persalinan
5.      Rujukan

F.      Factor-faktor yang mempengearuhi pengalaman intrapartum
1.      Pengalaman kehamilan sebelumnya
2.      Harapan budaya dan personal
3.      Kesehatan sebelum hamil dan persiapan biofisik untuk melahirkan anak
4.      Motivasi untuk melahirkan anak
5.      Kesiapan social ekonomi
6.      Usia ibu
7.      Status berpasangan versus tidak berpasangan
8.      Cakupan perawatan prenatal yang luas

9.      Cakupan pendidikan kelahiran anak yang luas


RUJUKAN
1.      Stright, Barbara R. 2005. Panduan Belajar: Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC (Subekti, Nike Budhi. Ed)
2.      Bobak, Irene M., dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
3.      JNPK-KR Depkes RI. 2008. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal Revisi 5. Jakarta: Health Services Program.
4.      Saifuddin, Abdul Bari., ed. 2010. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: EGC
5.      Oxorn, Harry., Forte, William R. 2010. Ilmu Kebidanan: PAtologi dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta: ANDI; Yayasan Essentia Medica. (Hakimi, Mohammad. Ed)
6.      Indrayani., Djami, Moudy Emma Unaria. 2013. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: TIM.
7.      Kurniati, Citra Hadi. 2010. Diktat Ajar Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Diakses tanggal 4 Maret 2014 melalui http://www.digilib.ump.ac.id/files/disk1/1/jhptump-a-citrahadik-8-1-asuhank-n.pdf

2 Komentar:

Pada 27 Januari 2022 pukul 13.36 , Anonymous Anonim mengatakan...

Fair Game Casino Review | Read on for a Fortune Casino
Fair Game is an online deccasino casino that is part of the Fair Game family 카지노사이트 of slots providers. They also offer casino games such as a variety of popular หารายได้เสริม

 
Pada 4 Maret 2022 pukul 07.45 , Blogger pathenagagliardi mengatakan...

1xbet Bonus Code: 100% up to $/€/$500
1xbet Bonus Code: 100% up 1xbet 먹튀 to 제주 출장샵 $/€/$500 - $/€/$500 - Read our review before 이천 출장샵 signing up! 1xbet 대구광역 출장마사지 Bonus Code: 김제 출장마사지 100% up to $/€/$500. Rating: 8.7/10 · ‎Review by Riku Vihreasaari

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda